Cerita Keuntungan Budidaya Nila Sistem Bioflok Mengiurkan, Modal 3,9 Juta Bisa Untung Hingga 24,8 Juta

Teknologi budidaya nila sistem bioflok. Dok. Humas DJPB

Adalah Syamsul Bahari, Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Indra Makmur Sukabumi,  merinci biaya investasi yang dikeluarkannnya yakni untuk pembuatan kolam beton ukuran 15 m3 sebesar Rp2 juta dan pompa air Rp500.000. Sedangkan biaya operasional untuk benih sebanyak 1.500 ekor, pakan 283,5 kg dan probiotik dan molase sebanyak 3 liter, serta kebutuhan listrik, sehingga total biaya operasional sebesar Rp3,9 juta.

Dengan periode pemeliharaan selama 3 bulan produksi nila yang dapat diperolehnya mencapai sebanyak 270 kg, dengan ukuran panen 200 gr per ekor. Jika harga per ekor Rp26.000 maka pendapatan kotor sebesar Rp7 juta.

“Keuntungan bersih budidaya ikan nila sistem bioflok yang dapat saya peroleh dari setiap kolam mencapai Rp3,1 juta per siklus, saya memiliki 10 unit kolam dengan rincian 2 bak tandon dan 8 kolam budidaya sehingga pendapatan bersih selama periode budidaya yang saya lakukan dapat mencapai Rp24,8 juta,” sambungnya.

Syamsul juga bercerita bahwa air media budidaya hanya sekali dimasukkan dalam wadah budidaya dan dapat digunakan sampai panen, penambahan air hanya untuk mengganti penguapan dan pengontrolan kepadatan.

“Dengan budidaya nila sistem bioflok ini menjadi sumber pendapatan keluarga bagi pembudidaya dan pihak-pihak lain yang terkait dengan usaha ini karena hasilnya dapat dijual ke usaha perdagangan ikan, rumah makan, jasa rekreasi pemancingan, pengolahan fillet, dan lainnya,” tambah Syamsul.

mengutip dari https://news.kkp.go.id/index.php/pembudidaya-rasakan-manfaat-berlipat-dari-budidaya-nila-sistem-bioflok/

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Cerita Keuntungan Budidaya Nila Sistem Bioflok Mengiurkan, Modal 3,9 Juta Bisa Untung Hingga 24,8 Juta"

Post a Comment

Berikan kami kritik dan saran yang membangun