Langkah-langkah Yang Perlu Diperhatikan Dalam Penerapan Sistem Budidaya Ikan Lele Dengan Teknologi Bioflok

Teknologi bioflok pada awalnya merupakan adopsi dari teknologi pengolahan limbah lumpur aktif secara biologi dengan melibatkan aktivitas mikroorganisme (seperti bakteri). Berikut langkah-langkah yang perlu di lakukan dalam penerapan sistem budidaya ikan lele dengan teknologi bioflok

Kolam bulat yang mengunakan teknologi bioflok


  1. Persiapan kolam

  • Melakukan pengeringan dan desinfeksi dengan menggunakan kaporit 10%.
  • Mengisi air kolam sampai ketinggian air 80-100 cm.
  • Memasang peralatan (pompa beserta perlengkapannya).
  • Perlakuan (treatment) air dilakukan dengan cara :
  1. kapur tohor 100 gr per m3; kaptan 200 gr per m3; mill 150 gr per m3.
  2. Garam krosok (non-iodium) ; 3 kg per m3 air.
  3. Probiotik 5 cc per m3. Jenis probiotik yang digunakan adalah bakteri heterotrof antara lain Bacillussubtilis,Bacillus licheniformis, Bacillus megaterium, Bacillus polymyxa.
  4. Molase (tetes tebu) sebanyak 100 cc per m3 atau gula pasir 75 gr per m3.
  5. Kemudian air dibiarkan selama 7 hari atau air terlihat berubah warna atau terasa lebih licin.
  6. Kolam siap ditebar.

  • Melakukan pengadukan dan  aerasi. Pengadukan dilakukan dengan menggunakan blower 100 watt yang dapat dimanfaatkan untuk 6 unit kolam bundar yang dipasang mulai dari awal pemeliharaan.

      2. Penebaran benih

Benih lele yang ditebar berukuran 7-8 cm (SNI Nomor 01-6484.2-2000) dengan padat tebar 1.000 ekor/m2.
     3.   Manajemen pakan
Setelah benih ditebar ke dalam kolam, selanjutnya benih dipuasakan selama 2 hari untuk proses adaptasi dengan lingkungan baru sambil menunggu isi lambung bener-bener kosong/bersih.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Langkah-langkah Yang Perlu Diperhatikan Dalam Penerapan Sistem Budidaya Ikan Lele Dengan Teknologi Bioflok"

Post a Comment

Berikan kami kritik dan saran yang membangun